
Selamat datang di Greenbook! Perkenalkan saya admin seorang penulis, nah pada kesempatan ini saya akan memberikan teman-teman semua informasi penting tentang Unsur Buku Non Fiksi.
Bagi Anda yang memiliki keraguan dengan informasi yang akan saya sampaikan, saya sarankan Anda tidak perlu khawatir karena informasi dibawah ini akurat karena dikutip dari sumber-sumber yang terpercaya.
Tanpa basa-basi lagi, yuk simak pembahasan selengkapnya dibawah ini!
Daftar Isi
ToggleMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), buku nonfiksi adalah karya yang tidak bersifat fiksi, karya tersebut ditulis berdasarkan fakta dan kenyataan yang ada (bisa juga karya sastra, esai, dan lain-lain).
Buku nonfiksi biasanya menawarkan berbagai informasi dan pengetahuan baru yang bersifat informatif dengan bahasa yang jelas dan akurat, sehingga akan memberikan wawasan pada pembacanya.
Dalam setiap karya nonfiksi, bahasa yang digunakan biasanya bahasa denotatif atau bahasa sebenarnya, sehingga pembaca dapat langsung memahami makna isi buku tersebut.
Di bawah ini unsur-unsur cerita nonfiksi yang sebaiknya ada dalam sebuah cerita:
Judul buku adalah nama yang digunakan untuk sebuah buku atau bab yang dapat menyiratkan isi buku secara singkat, biasanya ditempelkan pada sampul buku. Judul buku nonfiksi menggunakan bahasa baku.
Terdapat nama penulis dalam cerita nonfiksi yang menyampaikan karangannya
Penerbit adalah suatu perusahaan/instansi yang mencetak suatu buku mulai dari penyuntingan, tata letak, desain sampul dan sebagainya hingga buku tersebut dicetak dan siap didistribusikan.
Jumlah halaman dan jumlah bab yang dibahas dalam buku tersebut.
Konten merupakan topik yang akan dibahas
Kesimpulan adalah kesimpulan buku yang merupakan pernyataan akhir penulis mengenai buku tersebut, terkadang ada juga saran dari penulis.
Nah setelah mengetahui unsur buku non fiksi, dibawah ini saya akan memberikan informasi tentang ciri-ciri buku non fiksi:
Sedangkan dalam bidang tulisan, buku atau karya nonfiksi biasanya disajikan dalam bahasa formal, sesuai dengan kaidah penulisan bahasa yang baik dan benar.
Namun saat ini juga terdapat beberapa buku nonfiksi yang ditulis dengan bahasa santai agar pembaca dapat lebih memahami makna yang terkandung di dalam buku tersebut.
Bahasa yang digunakan dalam setiap karya nonfiksi adalah bahasa denotatif, atau bahasa yang mengandung makna sebenarnya.
Segala informasi yang ingin penulis sampaikan harus lengkap, to the point, dan juga disajikan secara tegas agar tidak berbelit-belit dan membingungkan pembaca.
Pada buku nonfiksi, tulisan yang diterbitkan hendaknya sesuai dengan fakta dan faktual sesuai dengan data yang diperoleh, tujuannya agar pembaca dapat segera memperoleh informasi yang bermanfaat.
Padahal, menulis nonfiksi tidak selalu harus menggunakan bahasa yang kaku, karena yang terpenting tulisan tersebut dapat dipelajari dan dipahami secara mandiri oleh pembaca.
Suatu karya dapat dikatakan sebagai tulisan sains populer bila karya tersebut menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan memenuhi keinginan pasar.
Materi atau informasi yang ditulis dalam buku nonfiksi tentunya merupakan temuan baru atau pengembangan dari temuan yang sudah ada sebelumnya, tujuannya untuk menyempurnakan gagasan dan menambah wawasan pembaca.
Setelah mengetahui unsur-unsur buku nonfiksi, berikut kami jelaskan jenis-jenis cerita nonfiksi yang penting untuk kamu pelajari!
Naskah disusun atau dibuat dengan penggambaran yang benar-benar orisinal. Ketika seorang penulis mengembangkan cerita nonfiksi murni, terdapat bukti berupa data asli dan dapat dipercaya. Misalnya saja tulisan ilmiah seperti skripsi, jurnal, makalah, riwayat hidup seseorang
Nonfiksi kreatif juga memuat bukti berupa data asli yang kemudian dikembangkan menjadi esai imajinatif. Contohnya seperti menulis dalam jurnalisme sastra seperti artikel dan berita.
Struktur cerita nonfiksi tidak sama dengan cerita fiksi. Struktur Nonfiksi yang Menyinggung:
Langkah-langkah menulis cerita nonfiksi, silakan ikuti sampai akhir
Jika Anda ingin mendapatkan ide untuk menulis buku nonfiksi, Anda bisa membuat catatan di catatan Anda tentang bidang apa yang Anda kuasai atau apa yang paling Anda sukai saat browsing.Ketika ide sudah terbentuk menjadi draft, apa yang perlu Anda lakukan? persiapkan adalah target siapa yang akan kita buat dan ceritanya. ini cocok untuk segala usia
Setelah menemukan ide, kegiatan selanjutnya adalah mengumpulkan data terkait isi cerita yang akan ditulis. Memang perlu sekali dilakukan penelitian, pengamatan dari buku-buku, surat kabar dan jurnal-jurnal yang bisa dijadikan referensi tulisan kita.
Setelah data terkumpul, buatlah konsep buku Anda mulai dari menyusun bab, menyusun subbab atau membuat pertanyaan yang melengkapi isi tulisan.Tentukan tema buku nonfiksi yang akan Anda buat, misalnya sejarah, motivasi atau esai ilmiah.
Konsep dibuat, kemudian digunakan gaya penulisan berdasarkan tema dan jenis tulisan. Penting sekali untuk memperhatikan penulisan dengan gaya bahasa yang disesuaikan dengan Puebi, karena pada bagian ini karya Anda akan dinilai oleh calon penerbit yang akan mendistribusikan karya Anda apakah layak atau tidak. Setelah penerbit selesai, pembaca akan menilai karya Anda, apakah informatif, bahasanya mudah dipahami, atau terlalu sulit dipahami.
Beberapa buku nonfiksi biasanya memerlukan data pendukung. Data pendukung dapat berupa contoh kejadian, contoh lamaran, foto, gambar, dan lain sebagainya.
Jangan lupa untuk menuliskan daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, pendahuluan, daftar isi, daftar pustaka, indeks dan profil kita sebagai penulis di dalam buku tersebut. Dilengkapi dengan daftar gambar dan daftar yang disertakan dalam isi buku, jika terdapat istilah ilmiah dalam esai, buatlah indeks untuk memudahkan pembaca memahami maksud dari istilah yang Anda gunakan. Segala kelengkapan naskah bertujuan untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi buku kami.
Judul selalu menjadi hal pertama yang dilihat sebelum pembaca memutuskan apakah mereka tertarik membacanya ketika berada di perpustakaan dan membeli buku. Pilihlah judul dan diksi yang mewakili isi naskah.menarik perhatian, mengundang rasa penasaran calon pembaca, misalnya:Filosofi inti.
Setelah proses penulisan buku nonfiksi selesai, proses terakhir yang harus Anda percayai adalah membaca kembali naskah yang telah Anda buat, periksa kembali apakah ada data yang hilang atau rangkaian kata yang ada. berpotensi membingungkan pembaca sebaiknya dihapus dan diganti dengan kata-kata yang benar.ramah
Nah setelah naskah sudah melalui tahap self editing maka anda sudah yakin dengan semuanya, langkah terakhir yang anda lakukan adalah mengirimkan karya tersebut ke penerbit dan jangan lupa untuk mengecek ulang sebelum mengirimkannya untuk memastikan semuanya tidak benar. menyelesaikan
Kamu dapat mengirimkan naskah ke penerbit besar seperti Greenbook.id untuk diterbitkan, menawarkannya ke agen naskah, atau menerbitkannya secara mandiri. Pilihlah penerbit yang memiliki visi dan misi yang sama dengan naskah Anda agar peluang terbitnya lebih besar.
Jadi itulah pembahasan lengkap mengenai unsur buku non fiksi, saya harap dengan membaca artikel ini bisa menambah wawasan bagi teman-teman semua. Terimakasih telah membaca artikel ini!