Songu Lara Mombangu Satu Dekade Pembangunan Kabupaten Parigi Moutong: Biografi dan Kepemimpinan H. Samsurizal Tombolotutu

Rp150.000

Deskripsi

Songu Lara Mombangu
Satu Dekade Pembangunan Kabupaten Parigi Moutong:
Biografi dan Kepemimpinan
H. Samsurizal Tombolotutu

 

Tim Penulis

Dr. Moh. Irfan Mufti, M.Si.

Dr. Wildani Pingkan S. Hamzens. S.T., M.T.

Dr. Intam Kurnia, M.Si.

Muh. Nasrum, S.Sos., M.Sc.

M. Junaidi, S.Sos., M.A.

Mustafa, S.Sos., M.Sos.

Basmala Asliha Afida, S.T., M.Sc.

Dian Safitri, S.Agr., M.P.

Supri, S.Sos.

Foto

Koleksi Keluarga H. Samsurizal Tombolotutu

Koleksi Rekan-rekan Samsurizal Tombolotutu

Prokopim Sekretariat Daerah Kabupaten Parigi Moutong

Website Pemerintah Kab. Parigi Moutong

Media Cetak Dalam Jaringan

Narasumber

Drs. H. Longki Djanggola, M.Si

Dra. Hj. Noor Wachida Prihartini

Zulfinasran Tiangso, S.STP., MAP (Sekda Kab. Parigi Moutong)

Drs. Mohammad Sudarmin, M,Si (Pak Elvis/Adik bungsu)

Riznu Fitra Bhuwana Tombolotutu (Anak Ke-2)

Drs. Datupamusu Tombolotutu, M.Si (Sepupu)

Farid Tombolotutu (Sepupu)

Niko Rantung (Sahabat)

Dr. Christian Tindjabate, M.Si (Sahabat)

H. Ardi, ,S.Pd., MM (Mantan Sekda)

Irwan, SKM., M.Kes ( Kepala Bappelitbangda)

Agus Salim, S. Sos (Plt. Kepala Dinas PMD)

Syamsu Nadjamudin, S.Pd., M.Si(Kepala Dinas Perhubungan)

Sunarti, S.Pd., M.Pd (Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan)

F. Eny Susilowati, SE., MM (Plt Kepala Dinas PORPAR)

Ibrahim, SE., MAP (Kepala Bidang Manajemen Sekolah Dasar)

Mardiana, SE (Kepala Bidang litbang)

Mohamad Nasir, S.Pi., M.Si (Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan)

Rio Trinugraha(Plt Kepala Dinas Sosial)

Erfian (Kabag Pemerintahan)

Yusrin Usman, SE., MM (Kepala Dinas BPKAD)

I Nyoman Adi Susmanta, ST., M.Si (Kepala Dinas PUPR)

I Gede Widiadha, S.KM., MAP (Plt Kepala Dinas Kesehatan)

Hj Siti Maryam Tagunu, S.Sos., M.Si (Kepala Dinas DLH)

Ratna Yumba, S.Pd., MM (Camat Tinombo Selatan)

Abdul Manan Daeng Malindu, S.Pd., MM (Mantan Camat Tinombo Selatan)

Ridwan,S.Sos (Wartawan Antara Sulteng)

Eli Leu, S.Sos (Wartawan Saurus)

Jumlah Halaman:

536 Halaman

Penerbit:

CV. Green Publisher Indonesia

*Sinopsis*

Kehadiran sosok pemimpin diharapkan mampu melampaui batas waktu dan merasuki dimensi nilai budaya dan kejuangan masyarakatnya. Semangat dan tanggung jawab seorang pemimpin bukan hanya dalam menjawab kebutuhan saat ini, melainkan membimbing masyarakat ke arah masa depan yang lebih baik. Di tengah kancah pembangunan bumi Songu Lara Mombangu Kabupaten Parigi Moutong, masyarakat berharap agar pemimpin yang akan datang memiliki visi yang melebihi sebatas pandangan mata, memahami budaya lokal, dan mampu membawa daerah ini ke puncak kemajuan tanpa kehilangan identitas akar budaya yang kokoh dan sejarah perjuangannya. Sejarah perjuangan pembentukan Kabupaten Parigi Moutong menjadi penting pada bagian ini. Dimulai sejak Tahun 1963 oleh sejumlah tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan elemen masyarakat lainnya. Perjuangan pembentukan Kabupaten Parigi Moutong diawali dengan lahirnya berbagai organisasi sosial sebagai wadah perjuangan di antaranya GEMPPAR (Gerakan Masyarakat Peduli Pemekaran Parigi Moutong) di Kecamatan Parigi, AMMUK (Aliansi Masyarakat Moutong Untuk Kabupaten) di Kecamatan Moutong, FPP-KPM (Forum Peduli Pembentukan Kabupaten Parigi Moutong), FKKPT (Forum Komunikasi Keluarga Pantai Timur), HPPM (Himpunan Pemuda Pelajar Moutong), IPMAP (Ikatan Pelajar Mahasiswa Parigi), IMPT (Ikatan Masyarakat Pantai Timur), Ikatan Sarjana Parigi Moutong, dan Presidium Forum Silaturrahmi Warga Parigi Moutong Pantai Timur Kabupaten Donggala. Momentum penting perjuangan pembentukan Kabupaten Parigi Moutong terjadi pada hari Kamis, tanggal 23 Desember 1965 dengan terbentuknya Yayasan Pembangunan Wilayah Pantai Timur dengan Akte Notaris Nomor 33 Tahun 1965. Yayasan ini merupakan lembaga pengumpul sekaligus yang mendanai perjuangan pembentukan Kabupaten Parigi Moutong. Pendiri Yayasan ini hampir mencakup keterwakilan semua wilayah di Pantai Timur, antara lain, Arsid Passau (Parigi), Abd. Madjid Tombolotutu (Tinombo). Abdullah Borman (Tinombo), Abdurachman Bachsyuan (Parigi), H. Moh. Dien Tombolotutu.

(Tomini), Ahim Dg. Rahmatu (Tomini), Mohammad Larekeng (Parigi), Haruna D. Hasyim Marasobu (Parigi) dan Andi Palawa Tagunu (Parigi). Ada tiga fase yang manandai lahirnya pembentukan Kabupaten Parigi Moutong. Fase pertama dilaksanakannya rapat raksasa oleh partai-partai politik dan seluruh komponen masyarakat Parigi Moutong yang berlangsung di lapangan Toraranga Parigi pada tahun 1963. Fase kedua, lahirnya memorandum Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Donggala tahun 1999 dan fase ketiga, aksi GEMPPAR yang sempat melakukan penutupan Kantor-Kantor Dinas Instansi selama kurang lebih satu minggu. Hal ini dilakukan agar secepatnya perhatian Pemerintah terkonsentrasi pada pembentukan Kabupaten Parigi Moutong. Bahkan aksi heroik yang dilakukan GEMPPAR ini hampir saja dianggap sebagai tindakan makar. Tepat pada hari Minggu tanggal 1 Juli 1999 delegasinya berturut-turut mengadakan audience baik dengan Bupati Donggala maupun dengan Gubernur Sulawesi Tengah yang diterima oleh Sekretaris Daerah Provinsi Drs. H. Samijono. Akhirnya pada tanggal 30 september 1999 terbitlah surat Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah Nomor 125/3004/rotapem, tentang usul pembentukan Kabupaten Parigi Moutong. Jalan panjang tersebut dilanjutkan pada tanggal 1 Oktober 1999 dengan turunnya Keputusan Bupati Donggala Nomor 188.45/0445/tapem, tentang Pembentukan Tim Teknis dalam rangka pembentukan Kabupaten Daerah tingkat II Parigi Moutong yang diketuai Drs. Irsan H. Tantu yang saat itu menjabat Asisten Tata Praja Setwilda Donggala. Selanjutnya pada tanggal 25 oktober 1999 terbit Surat Keputusan DPRD Kabupaten Donggala Nomor 15 Tahun 1999 tentang dukungan terhadap percepatan realisasi pembentukan Kabupaten Parigi Moutong, saat itu ketua DPRD Kabupaten Donggala dipimpin Sutomo Borman. Selanjutnya tanggal 26 November 1999 terbit Surat Keputusan DPRD Provinsi Sulawesi Tengah Nomor 26/Pimp/DPRD/1999, tentang dukungan terhadap usul pembentukan Kabupaten Parigi Moutong. Kemudian, pada tanggal 28 November 1999 delegasi GEMPPAR (saat itu rombongan naik Kapal PELNI “Kambuna”) menuju Jakarta guna menyampaikan aspirasi pembentukan Kabupaten Parigi Moutong kepada Menteri Dalam Negeri melalui Dirjen Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah dan Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Delegasi GEMPPAR yang berangkat ke Jakarta yaitu, Awalunsyah Passau (Ketua), Sarpan Sanusi (Sekjen), H Erwin (Bendahara), Sugendi Samudin (Wakil Ketua), Aidar Lapato (Wakil Ketua), Hamzah Tjakunu (Wakil Ketua), Marjuk Hululo (Wakil Ketua), Taslim Rapetempo (Wakil Sekretaris), Arifin Lamalindu (Humas), Almarhum Arifin Mokodongan (Penggalangan Massa), Markus Tumangke (Penasehat), Bahtiar Passau (Penasehat), Muh Nun Papeo (Penasehat), Bakri Dj Soda (Anggota), Amran Soda (Anggota), Usman Yamin (Anggota), Karama Mussu Passau (Anggota), Nasrudin (Anggota), Asri Sidendreng (Anggota), Nurdin Badja (Anggota), Haripton (Anggota), Ahludin Asabu (Anggota), Bagindo Edi Tanjung (Anggota), Baharudin H. Landu (Anggota) dan Muhtar Pantow (Anggota). Kemudian pada tanggal 16 Mei 2000 terbit Surat Bupati Donggala Nomor 146.1/0130/bagtapem, perihal Pembentukan Kabupaten Parigi Moutong. Akhirnya pada tanggal 25 Mei 2000 terbit Surat Gubernur Sulawesi Tengah Nomor 125/1958/rotapem perihal pembentukan Kabupaten Parigi Moutong. Pada tanggal 20 Oktober 2000 terbit rekomendasi Gubernur Sulawesi Tengah yang ditandatangani oleh Sekretaris Provinsi Nomor 503/4229/rotapem kepada Drs. Nur Alam Muis, Andi Mulhanan Tombolotutu SH, Moh. Noer Dg. Rahmatu SE, H.M., Yusuf HB, Ir. Iskam Lasarika, Drs. Ritman Paudi, Rusli A. Borman, H. Husen Mansur, Olumsyah Saehana, M. Awalunsyah Passau BA, dan Aidar J Lapato untuk berangkat ke Jakarta menemui Menteri Dalam Negeri RI dan Komisi II DPR-RI. Selanjutnya pada hari Rabu tanggal 23 Januari 2002 Anggota Presidium berangkat lagi ke Jakarta yang terdiri dari Rusli A. Borman dan Aidar J. Lapato dengan tugas mendapatkan jadwal pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) pembentukan Kabupaten Parigi Moutong. Pada tanggal 10 Maret 2002 anggota Presidium dan masyarakat Parigi Moutong berangkat ke Jakarta untuk menghadiri rapat Paripurna Pembentukan Kabupaten Parigi Moutong. Akhirnya pada tanggal 11 Maret 2002 dilaksanakan Rapat Paripurna Pembahasan Pembentukan 19 Kabupaten dan Tiga Kota di Indonesia, salah satunya yang dibahas dalam rapat Paripurna tersebut adalah Pembentukan Kabupaten Parigi Moutong. Puncaknya pada tanggal 10 April 2002 DPR RI mengesahkan UndangUndang (UU) Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2002, tentang Pembentukan Kabupaten Parigi Moutong di Provinsi Sulawesi Tengah dalam lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 23, tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4185. Akhirnya pada tanggal 10 Juli 2002, Gubernur Sulawesi Tengah Prof. Drs. H Aminudin Ponulele, MS melantik Drs. H Longki Djanggola, MSi. sebagai Pejabat Bupati Parigi Moutong di Parigi sebagai ibu kota Kabupaten Parigi Moutong. Kabupaten Parigi Moutong adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah. Ibu kota Kabupaten terletak di Kecamatan Parigi. Kabupaten Parigi Moutong melingkupi sebagian besar daerah Pantai Timur Sulawesi Tengah dan Teluk Tomini. Kabupaten ini memiliki luas 6.231,85 km2 terdiri dari 23 kecamatan, 278 desa, dan 5 kelurahan dengan batas administrasi sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Buol, Toli-toli dan Provinsi Gorontalo, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Poso dan Provinsi Sulawesi selatan, sebelah barat berbatasan dengan Kota Palu dan Kabupaten Donggala dan sebelah Timur berbatasan dengan Teluk Tomini. Parigi Moutong berada pada ketinggian 0-2.900m di atas permukaan laut (dpl) dan garis pantai yang memiliki bibir pantai sepanjang 472 km di Teluk Tomini membentang dari ujung Kecamatan Sausu di bagian selatan hingga Kecamatan Moutong yang barbatasan dengan Provinsi Gorontalo di sisi utara. Jumlah penduduk Kabupaten Parigi Moutong 433.170 jiwa terdiri dari 227.196 jiwa penduduk laki-laki dan 215.974 jiwa penduduk perempuan. Kabupaten Parigi Moutong berkomitmen untuk menjadi kabupaten terdepan di Sulawesi Tengah dalam mencapai tujuan-tujuan pembangunan, menciptakan pola pembangunan yang dapat dijadikan panutan oleh daerah lain. Makna “Terdepan” mencakup konsep keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif. Kabupaten Parigi Moutong berusaha untuk menjadi yang terdepan dalam aspek-aspek tertentu yang dapat memberikan keunggulan dan daya saing, baik di tingkat lokal maupun nasional. Ini mencakup berbagai sektor, mulai dari ekonomi, pendidikan, kesehatan, hingga inovasi dan pemberdayaan masyarakat. Dengan mengusung kata kunci “Terdepan,” Kabupaten Parigi Moutong mengejar visi pembangunan yang tidak hanya mengarah pada pencapaian tertinggi, tetapi juga menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat dan daerah secara keseluruhan. 

Visi ini menandai komitmen untuk bergerak ke depan, menjadi yang terbaik, dan memberikan kontribusi positif yang berkelanjutan bagi Kabupaten Parigi Moutong. Berdasarkan uraian di atas, untuk lebih memahami penelusuran jejak dan kisah nyata dalam perspektif kepemimpinan serta capaian-capaian pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemda Kabupaten Parigi Moutong di bawah kepemimpinan Bupati H. Samsurizal Tombolotutu selama lebih kurang 12 tahun 4 bulan (2,4 tahun sebagai Pj. Bupati, dan 10 tahun sebagai Bupati dua periode) selepas masa kepemimpinan Drs. H. Longki Djanggola, M.Si. Buku Biografi ini hadir untuk memberi gambaran realistik bagaimana H. Samsurizal Tombolotutu melanjutkan derap langkah pembangunan Kabupaten Parigi Moutong sejak tahun 2011 hingga 2023. Selain itu, sejarah perjalanan hidup Bupati H. Samsurizal Tombolotutu dijelaskan secara gamblang serta bagaimana karakter kepemimpinannya terbentuk sejak kecil. Agar para pembaca lebih mudah memahami buku biografi ini, ditulis dengan bahasa sederhana dan luwes serta disertai pengantar. Buku ini hadir sebagai proses edukasi bagi pemuda, pelajar, mahasiswa, dan masyarakat agar paham sejarah terbentuknya Kabupaten Parigi Moutong, serta mengetahui pemimpin-pemimpin yang memulai gerak langkah pembangunan di Kabupaten Parigi Moutong .

Ulasan

Belum ada ulasan.

Jadilah yang pertama memberikan ulasan “Songu Lara Mombangu Satu Dekade Pembangunan Kabupaten Parigi Moutong: Biografi dan Kepemimpinan H. Samsurizal Tombolotutu”

Rekomendasi Untukmu

Lihat Semua