Deskripsi
EKSISTENSI GEDUNG SOBOKARTTI SEBAGAI KEBUDAYAAN FISIK DI KOTA SEMARANG DALAM PENDEKATAN ANTROPOLOGI HUKUM
Penulis :
Emy Handayani
Editor :
Komarudin
Desain Cover :
Radin Surya
ISBN :
978-623-8479-01-6
Terbitan :
09 November 2023
Hak Cipta 2023, Pada Penulis
Copyright © 2023 by CV. Green Publisher Indonesia
All Right Reserved
Hak cipta dilindungi undang-undang
Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi,
atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini
tanpa izin tertulis dari Penerbit
Penerbit:
CV. Green Publisher Indonesia
Jumlah Halaman:
61 Halaman
*Sinopsis*
Dalam buku “Eksistensi Gedung Sobokartti Sebagai Kebudayaan Fisik di Kota Semarang dalam Pendekatan Antropologi Hukum,” pembaca diajak untuk menjelajahi kompleksitas budaya fisik melalui lensa antropologi hukum. Fokus utama buku ini adalah Gedung Sobokartti, sebuah struktur bersejarah yang telah menjadi ikon Kota Semarang. Melalui analisis mendalam yang menggabungkan aspek antropologi dan hukum, buku ini mengungkap keberagaman makna dan nilai yang terkandung dalam gedung ini.
Penulis membimbing pembaca melalui perjalanan sejarah Gedung Sobokartti, dari awal konstruksi hingga peranannya dalam kehidupan masyarakat modern. Buku ini merayakan eksistensi gedung tersebut sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas kota Semarang, menggali cerita di balik dinding-dindingnya yang bersejarah. Dengan pendekatan antropologi hukum, penulis menggambarkan bagaimana struktur fisik ini mempengaruhi norma, nilai, dan kebijakan hukum di masyarakat sekitarnya.
Buku ini tidak hanya memaparkan sejarah fisik Gedung Sobokartti tetapi juga menggali hubungannya dengan sistem hukum yang berlaku. Melalui pendekatan ini, pembaca dapat memahami bagaimana perubahan sosial dan kebijakan hukum memengaruhi warisan budaya fisik, dan sebaliknya. Dengan menggunakan kasus Gedung Sobokartti sebagai studi kasus, penulis mempertanyakan konsep hak milik, pengelolaan warisan budaya, dan keberlanjutan kebijakan perlindungan hukum terhadap bangunan bersejarah.
Secara keseluruhan, “Eksistensi Gedung Sobokartti Sebagai Kebudayaan Fisik di Kota Semarang dalam Pendekatan Antropologi Hukum” bukan hanya sekadar kajian tentang sebuah gedung bersejarah, tetapi juga merupakan refleksi mendalam tentang bagaimana budaya fisik dapat bertahan dan berevolusi dalam konteks perubahan sosial dan hukum. Buku ini mengajak pembaca untuk merenungkan kompleksitas hubungan antara manusia, bangunan, dan norma hukum, sambil menghargai kekayaan warisan budaya yang melingkupi kita.
Ulasan
Belum ada ulasan.