Deskripsi
BUKU STATISTIKA
ISBN:
978-623-8033-69-0
Penulis:
Nurhaswida,M.Pd
Luthfi Zohiri
Nadila Khairunnisa
Putri Haniva
Putri Rohani
Ripa Nurbaiti Rahmat
Wilfi Sari
Editor:
Komarudin
Penyunting:
Komarudin
Penerbit:
CV. Green Publisher Indonesia
Jumlah Halaman:
CV. Green Publisher Indonesia
*Sinopsis*
Pertanyaan-pertanyaan yang paling utama yang harus diajukan terhadap suatu prosedur pengukuran adalah sampai di manakah validitasnya? dalam hal ini harus dilihat apakah ujian yang dipakai betul-betul mengukur semua yang seharusnya diukur dan tidak lain dari pada itu. Suatu alat pengukur dikatakan valid jika ia benar-benar cocok untuk mengukur apa yang hendak diukur. Sebagaimana dikemukakan oleh Scarvia B. Anderson dalam bukunya «Encyclopedia of Educational Evaluation» disebutkan bahwa «A test is valid it measures what it purpose to measure», dalam bahasa Indonesia «valid» disebut dengan istilah «sahih».
Untuk mengukur panjang dipakai meteran, mengukur berat dipakai timbangan, mengukur penguasaan matematika dipakai ujian matematika untuk kelas yang setara, dan sebagainya. Secara lebih jelas, suatu ujian untuk mata kuliah tertentu dikatakan valid jika ia benar-benar cocok dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan untuk dicapai dengan penyajian mata kuliah tersebut. Begitu juga misalkan kita menyusun kuesioner kepuasan pasien, maka validitas kuesioner adalah sejauh mana kuesioner ini mampu mengukur kepuasan pasien, dan sebagainya. Pengertian secara umum mengenai validitas item ialah, bahwa sebuah item dapat dikatakan valid jika mempunyai dukungan yang kuat terhadap skor total. Dengan kata lain, sebuah item pertanyaan dikatakan mempunyai validitas yang tinggi jika terdapat skor kesejajaran terhadap skore total item. Dengan demikian, pengujian terhadap validitas item ini dilakukan dengan menggunakan uji Korelasi Pearson Product Moment. Oleh Karena itu, untuk melakukan Uji Validitas, maka metode yang sebenarnya dilakukan adalah dengan mengukur KORELASI, yaitu Korelasi antara ‘Butir-Butir Pertanyaan’ dengan ‘Skor Pertanyaan Secara Keseluruhan’. Tahap-tahap yang harus dilakukan untuk melakukan pengujian validitas adalah: Validitas tidak berlaku secara umum bagi semua pengukuran. Suatu tes mempunyai hasil ukuran yang valid untuk suatu tujuan tertentu yang spesifik tetapi tidak valid untuk tujuan yang lain atau bahkan untuk tujuan yang sama pada kelompok yang lain. Untuk mengetahui alat ukur apakah valid atau tidak maka perlu dipelajari dan diukur terlebih dahulu. Selanjutnya Azwar juga menjelaskan bahwa validitas adalah pertimbangan yang paling utama dalam mengevaluasi kualitas tes sebagai instrument ukur. Konsep validitas mengacu kepada kelayakan, kebermaknaan dan kebermanfaatan inferensi tertentu yang dapat dibuat berdasarkan skor hasil tes yang bersangkutan. Validasi merupakan proses pengumpulan bukti-bukti yang dapat mendukung inferensi yang dimaksud, dengan kata lain validasi bukan untuk memvalidasi tes melainkan memvalidasi inferensi mengenai penggunaan hasil ukur secara spesifik. Pada awalnya konsep validitas dianggap sebagai suatu karakteristik yang dimiliki oleh tes, dan saat ini konsep validitas telah mengalami pergeseran dari makna validitas tes menjadi validitas interpretasi skor tes. Validitas lebih diartikan sebagai suatu karakteristik inteprestasi skor tes, bukan karakteristik tes ataupun karakateristik skor tes.
Ulasan
Belum ada ulasan.