Deskripsi
Assessment Baterai Solar PV pada Study Case PLTS 400 kWp di Pulau Sabira
ISBN:
Penulis:
Pawenary
Heri Suyanto
Editor:
Komarudin
Penyunting:
Komarudin
Desain sampul dan tata letak:
Tedi Herdianto
*Sinopsis*
Dari hasil Laporan Kajian Baterai PLTS Off Grid 400 kWp di Pulau Sebira antara lain. 1. Berdasarkan data pengamatan dan Pengujian kondisi baterai untuk pengukuran Internal Resistance Bateray dan Tegangan Open Circuit (Voc) baterai pada PLTS Sistem 1 dan system 2 kondisi baik dan tidak ada masalah semuanya masih beroperasi baik. Dan pengamatan secara fisik semuanya masih kondisi normal. 2. Untuk pengukuran lainnya dalam kondisi pada saat baterai sudah discharge full dan dalam kondisi Open Circuit dan Suhu baterai dalam kondisi normal pada saat pada pengukuran Sistem PLTS Sistem 1 dan sistem 2 tanpa beban Tegangan (Voc) dengan Temperatur (°C) bahwa tegangan tidak ada yang melebihi 2,2 Volt dan temperature masih di bawah 30 °C maka disimpulkan masih kondisi normal baik dan siap beroperasi. 3. Dari data PLTS sistem 1 monitoring, bahwa kurva mingguan untuk battery state of charge rata-rata 60% dan tidak ada yang mencapai 95%, bahkan disiang hari baterai mengeluarkan energi (discharging) untuk menambah kekurangan energi dari PLTS. Kemungkinan sistem PLTS tersebut mengalami penurunan kinerja. Hal tersebut mengalami penurunan, kemungkinan faktor keluaran dari PV modul (Photovoltaik), analisis setting DOD baterai, dan ada sistem konfigurasi wiring desain PLTS yang belum optimal. 4. Berdasarkan data Sheet dan standar pemakaian baterai yang telah ditentukan oleh pembuat baterai, maka untuk masa paakai baterai yang terpasang pada PLTS sistem 1 dan sistem 2 maksimal 3 Tahun pada DOD (Depth of Discharge) 80% jika baterai tersebut digunakan satu kali siklus setiap hari. 5. Apabila baterai berada pada DOD 80% maka akan memerlukan waktu cukup lama pada saat charge hingga tercapainya nilai State of Charge (SOC) maksimal, maka suhu baterai akan semakin tinggi sehingga dari faktor pengisian itu sendiri akan mempengaruhi umur baterai. 6. Menurut data kebutuhan beban penduduk Pulau Sebira sekitar 1.2 MWh sedangkan hasil perhitungan seharusnya di dapat 1.8 MWh. Akan tetapi sistem PLTS Off Grid 400 kWp di bagi menjadi dua sistem yaitu sistem 1 dipergunakan beban penduduk dan sistem 2 dipergunakan untuk pemakaian sendiri sebagai rumah pembangkit (House Solar System). Dari desain untuk konfigurasi sistem tersebut ini menjadi dasar bahwa untuk sistem 1 tidak mampu membebankan penduduk Pulau Sabira karena dari perhitungan kebutuhan beban dengan keluaran sistem PLTS. 7. Pada Inverter PLTS sistem 1 untuk STP 04 sistem 1 tahun 2022 dari data monitoring website sunny portal mulai bulan juli 2022 sampai sekarang mengalami penurunan kinerja (performance) PLTS dengan di bawah 4000 kWh. Kemungkinan di sebabkan faktor seperti pemeliharaan tidak ada, PV modul kotor, terkena bayangan (shadding) dari daun atau batang pohon sekitarnya. 8. Untuk mengoptimalisasi dari keluaran PLTS Off Grid 400 kWp disarankan sistem PLTS nya di hubungkan sistem Hybrid dengan Multicluster Box antara PV Modul, Generator (genset) dan baterai. Multicluster box di rumah pembangkit PLTS Off Grid 400 kWp terdapat 2 unit tetapi belum dimanfaatkan atau dipergunakan karena Lokasi Genset dengan PLTS cukup jauh sehingga belum terhubung dengan sistem Multicluster Box
Ulasan
Belum ada ulasan.