Kamu sedang kebingungan mencari infomasi seputar contoh cerpen sastra anak? Tenang saja, karena kami (Greenbook) akan memberikan beberapa contohnya. Mari simak sampai selesai!
Sastra anak merupakan salah satu genre sastra yang dirancang khusus untuk pembaca muda. Cerita-cerita dalam sastra anak tidak hanya bertujuan untuk menghibur, tetapi juga untuk mendidik dan menginspirasi.
Dengan menggunakan bahasa yang sederhana namun imajinatif, cerpen sastra anak mampu membangkitkan rasa ingin tahu dan kreativitas anak-anak. Melalui karakter yang menarik dan alur cerita yang seru, cerpen sastra anak mengajarkan nilai-nilai penting seperti persahabatan, keberanian, dan kebaikan hati.
Oleh karena itu, kami akan mengeksplorasi beberapa contoh cerpen sastra anak yang tidak hanya menyenangkan tetapi juga sarat dengan pesan moral.
Bagi kamu yang ingin mengetahui juga Contoh Cerpen Alur Maju Mundur,
Daftar Isi
ToggleApa Itu Cerpen Sastra Anak?

Sebelum masuk ke dalam pembahasan contoh cerpen sastra anak, kamu perlu mengetahui terlebih dahulu apa itu cerpen sastra anak.
Cerpen sastra anak adalah salah satu bentuk karya sastra berupa cerita pendek yang ditulis khusus untuk anak-anak. Setiap contoh cerpen sastra anak memiliki karakteristik dan tujuan yang berbeda dibandingkan dengan sastra dewasa, disesuaikan dengan kebutuhan dan pemahaman anak-anak.
8+ Contoh Cerpen Sastra Anak yang Meninspirasi dan Menghibur

Oke teman-teman greenbook.id, langsung saja kita simak di bawah ini terdapat delapan contoh cerpen sastra anak.
1. Petualangan Gajah Kecil
Di sebuah hutan lebat di Sumatra, hiduplah seekor gajah kecil bernama Kiki. Kiki adalah gajah yang sangat penasaran dan selalu ingin tahu tentang segala sesuatu di sekelilingnya. Suatu hari, ketika sedang bermain-main dengan teman-temannya di dekat sungai, Kiki mendengar suara gemuruh dari dalam hutan. “Apa itu?” pikir Kiki sambil menoleh ke arah suara. Teman-temannya yang lain tidak terlalu peduli, tetapi Kiki merasa ada sesuatu yang menarik di sana.
Dengan hati-hati, Kiki berjalan meninggalkan kelompoknya dan menuju ke arah suara. Semakin dalam dia masuk ke dalam hutan, semakin keras suara gemuruh itu terdengar. Akhirnya, Kiki tiba di sebuah air terjun besar yang tersembunyi di balik pepohonan lebat. Air terjun itu begitu indah dan menakjubkan, membuat Kiki terpesona. “Wow, ini luar biasa!” seru Kiki sambil mengibas-ngibaskan telinganya.
Sambil menikmati pemandangan, Kiki melihat seekor burung kecil terperangkap di antara ranting-ranting di dekat air terjun. Burung itu tampak kesulitan untuk terbang bebas. “Oh, kasihan sekali burung itu,” kata Kiki. Tanpa ragu, Kiki mendekati burung tersebut dan dengan hati-hati menggunakan belalainya untuk membantu melepaskan burung itu dari perangkap ranting. Burung kecil itu berkicau riang dan berterima kasih kepada Kiki. “Terima kasih, Gajah Kecil. Namaku Bubu, dan aku sangat berhutang budi padamu,” kata burung itu.
Bubu dan Kiki pun berteman dan saling bercerita. Bubu menceritakan bahwa di balik air terjun tersebut terdapat sebuah gua yang penuh dengan harta karun yang belum pernah ditemukan oleh siapa pun. Mendengar hal itu, Kiki merasa penasaran dan ingin menjelajahi gua tersebut. “Ayo, Bubu! Mari kita lihat apa yang ada di dalam gua itu,” ajak Kiki dengan antusias.
Kiki dan Bubu pun melangkah masuk ke dalam gua. Mereka berjalan dengan hati-hati sambil sesekali melihat ke sekeliling. Di dalam gua, mereka menemukan batu-batu berkilauan yang memantulkan cahaya matahari yang masuk melalui celah-celah di atasnya. “Lihat, Bubu! Ini pasti harta karun yang kamu bicarakan,” kata Kiki sambil mengagumi keindahan batu-batu tersebut.
Namun, tiba-tiba mereka mendengar suara langkah kaki yang besar mendekat. “Ada yang datang!” bisik Bubu. Kiki pun segera mengajak Bubu bersembunyi di balik batu besar. Dari balik batu, mereka melihat seekor macan besar yang masuk ke dalam gua. Macan itu tampak marah dan mengendus-endus mencari sesuatu. Kiki dan Bubu berusaha untuk tetap diam agar tidak ketahuan oleh macan tersebut.
Setelah macan pergi, Kiki dan Bubu dengan hati-hati keluar dari persembunyian mereka. Mereka segera memutuskan untuk meninggalkan gua dan kembali ke tempat teman-teman Kiki berada. “Hari ini kita telah mengalami petualangan yang luar biasa, Kiki,” kata Bubu sambil terbang di samping Kiki. Kiki mengangguk setuju. “Ya, dan aku senang bisa bertemu denganmu, Bubu,” jawab Kiki sambil tersenyum. Petualangan tersebut menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi Kiki, dan ia berjanji untuk lebih berhati-hati di petualangan berikutnya.
2. Rahasia Kucing Hitam
Di sebuah desa yang tenang, hiduplah seorang anak perempuan bernama Lina yang sangat menyukai kucing. Ia memiliki seekor kucing hitam bernama Lulu yang selalu menemaninya kemanapun ia pergi. Lulu bukanlah kucing biasa, dia memiliki bulu yang sangat lembut dan mata yang bisa bersinar dalam gelap. Banyak orang di desa seringkali menganggap bahwa kucing hitam membawa sial, tetapi Lina tidak percaya dengan takhayul itu. Bagi Lina, Lulu adalah sahabat terbaik yang pernah dimilikinya.
Suatu malam, ketika Lina sedang tidur, ia terbangun oleh suara aneh dari luar jendelanya. Penasaran, Lina mengintip dan melihat Lulu melompat keluar jendela menuju hutan di belakang rumahnya. “Lulu, kamu mau ke mana?” bisik Lina sambil mengikuti Lulu dengan hati-hati. Malam itu, bulan bersinar terang, dan Lina bisa melihat Lulu berjalan dengan cepat menuju sebuah pohon besar di tengah hutan.
Ketika tiba di pohon besar, Lina melihat Lulu menggosok-gosokkan tubuhnya pada akar pohon tersebut, dan tiba-tiba sebuah pintu rahasia muncul di batang pohon. “Apa ini?” pikir Lina dengan penuh rasa ingin tahu. Tanpa ragu, Lina mengikuti Lulu masuk ke dalam pintu tersebut dan menemukan sebuah dunia yang sama sekali berbeda. Di dalamnya terdapat kota kecil yang penuh dengan kucing dari berbagai warna dan ukuran yang bisa berbicara.
“Lina, selamat datang di Kota Kucing,” kata Lulu sambil memperkenalkan Lina kepada teman-temannya yang lain. Lina sangat terkejut dan senang bertemu dengan banyak kucing yang lucu dan ramah. Lulu menjelaskan bahwa Kota Kucing adalah tempat para kucing berkumpul untuk berbagi cerita dan saling membantu satu sama lain.
Selama di Kota Kucing, Lina belajar banyak hal tentang kehidupan kucing dan petualangan yang pernah mereka alami. Dia juga bertemu dengan seorang kucing tua bijaksana bernama Tuan Whiskers yang memberi Lina banyak nasihat tentang persahabatan dan keberanian. Lina merasa sangat bahagia bisa belajar banyak hal dari para kucing.
Namun, tak terasa waktu berlalu begitu cepat dan Lina harus segera pulang sebelum matahari terbit. “Aku harus pergi sekarang, Lulu,” kata Lina dengan sedikit sedih. Lulu mengangguk dan berjanji akan selalu menjaga Lina. Sebelum pergi, Tuan Whiskers memberikan Lina sebuah kalung dengan liontin berbentuk kucing sebagai kenang-kenangan.
Ketika Lina kembali ke rumah, ia terbangun di tempat tidurnya seolah-olah semua yang terjadi hanyalah mimpi. Namun, saat meraba lehernya, Lina menemukan kalung yang diberikan oleh Tuan Whiskers. “Jadi semuanya benar-benar terjadi,” gumam Lina dengan senyum. Sejak saat itu, Lina menjaga rahasia Kota Kucing dan selalu membawa kalung tersebut sebagai pengingat akan petualangan ajaib yang dialaminya bersama Lulu.
3. Balon Udara Warna-warni
Di sebuah kota kecil yang damai, hiduplah seorang anak laki-laki bernama Rafi. Rafi sangat menyukai balon dan memiliki impian untuk terbang tinggi di langit dengan balon udara. Setiap kali ada festival balon udara di kotanya, Rafi selalu bersemangat untuk melihat balon-balon berwarna-warni menghiasi langit. Namun, Rafi ingin sekali bisa naik balon udara dan melihat dunia dari ketinggian.
Suatu hari, ketika sedang berjalan-jalan di pasar, Rafi bertemu dengan seorang kakek tua yang menjual balon. Kakek itu tersenyum kepada Rafi dan berkata, “Nak, maukah kamu mencoba balon ini? Balon ini bisa membawamu terbang tinggi ke langit.” Rafi sangat senang mendengar tawaran itu dan tanpa ragu membeli balon dari kakek tersebut.
Balon yang diberikan kakek itu ternyata adalah balon ajaib. Ketika Rafi mengikatkan balon tersebut pada sebatang kayu dan memegangnya erat, tiba-tiba balon itu mengembang besar dan mengangkat Rafi ke udara. Rafi terkejut sekaligus senang ketika menyadari bahwa ia sedang terbang di atas kota. “Wow, ini luar biasa!” seru Rafi sambil melihat pemandangan indah di bawahnya.
Selama terbang, Rafi bisa melihat rumah-rumah kecil, sawah-sawah hijau, dan sungai yang berkelok-kelok. Rafi merasa sangat bahagia dan berterima kasih kepada kakek tua yang memberinya kesempatan untuk merasakan pengalaman luar biasa ini. “Terima kasih, Kakek,” bisik Rafi sambil melambaikan tangan ke arah tanah di bawahnya.
Namun, tiba-tiba angin bertiup kencang dan balon Rafi mulai terombang-ambing di udara. Rafi merasa sedikit takut, tetapi ia mencoba untuk tetap tenang. “Jangan khawatir, Rafi. Aku akan membantumu,” kata suara lembut dari balon ajaib itu. Ternyata balon tersebut bisa berbicara dan membantu Rafi mengendalikan arah terbang.
Dengan bantuan balon ajaib, Rafi berhasil terbang kembali ke tanah dengan selamat. Ketika sudah mendarat, Rafi merasa sangat berterima kasih dan memeluk balon ajaibnya. Sejak saat itu, Rafi menjadi lebih percaya diri dan berani mengejar impian-impian lainnya.
Rafi tidak pernah melupakan petualangannya di langit bersama balon ajaib. Ia menyimpan balon tersebut dengan hati-hati sebagai kenang-kenangan dan selalu berbagi cerita tentang pengalaman luar biasanya kepada teman-temannya. Petualangan itu mengajarkan Rafi bahwa tidak ada yang mustahil jika kita memiliki keberanian dan semangat untuk menggapai impian.
4. Permainan Petak Umpet di Dunia Mimpi
Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh hamparan sawah, tinggallah seorang anak bernama Sari yang memiliki imajinasi yang sangat tinggi. Sari senang sekali bermain petak umpet bersama teman-temannya di desa setiap sore. Namun, saat malam tiba, Sari seringkali bermimpi bisa bermain petak umpet di tempat-tempat yang ajaib.
Suatu malam, ketika Sari sedang tidur lelap, ia bermimpi berada di sebuah dunia yang penuh dengan warna-warni. Di dunia mimpi itu, segala sesuatu tampak begitu hidup dan ceria. “Wow, ini tempat yang indah!” seru Sari dengan gembira. Tiba-tiba, seorang peri kecil muncul di depan Sari dan memperkenalkan dirinya sebagai Peri Mimpi.
“Selamat datang di Dunia Mimpi, Sari. Di sini kamu bisa bermain petak umpet dengan cara yang berbeda,” kata Peri Mimpi sambil tersenyum. Sari merasa sangat senang dan tidak sabar untuk mencoba permainan petak umpet di dunia yang penuh keajaiban ini.
Peri Mimpi mengajak Sari berkeliling dunia mimpi, memperkenalkan tempat-tempat menarik yang bisa dijadikan tempat bersembunyi. Ada hutan pelangi, sungai berkilau, dan bahkan kastil awan yang megah. Sari merasa sangat antusias dan bersemangat untuk bermain petak umpet dengan cara yang belum pernah ia lakukan sebelumnya.
Saat permainan dimulai, Sari harus mencari Peri Mimpi yang pandai bersembunyi. Dalam pencariannya, Sari menemukan banyak kejutan dan teman-teman baru. Ia bertemu dengan seekor kelinci berbicara, seekor burung bernyanyi, dan bahkan seekor naga kecil yang ramah. Semua makhluk di dunia mimpi sangat baik hati dan membantu Sari menemukan Peri Mimpi.
Setelah melalui banyak petualangan dan tantangan, akhirnya Sari berhasil menemukan Peri Mimpi yang bersembunyi di balik awan pelangi. “Hebat sekali, Sari! Kamu sangat pandai bermain petak umpet,” puji Peri Mimpi sambil memberikan hadiah sebuah bintang kecil yang bersinar.
Ketika Sari terbangun dari tidurnya, ia mendapati bintang kecil tersebut ada di genggamannya. Sari sangat terkejut dan senang mengetahui bahwa semua yang terjadi di mimpinya bukanlah sekadar mimpi. “Terima kasih, Peri Mimpi,” bisik Sari sambil tersenyum.
Sejak saat itu, Sari menjadi lebih percaya pada keajaiban dan selalu menantikan malam untuk bisa kembali ke Dunia Mimpi. Ia belajar bahwa di balik imajinasi yang besar, terdapat petualangan dan pelajaran berharga yang bisa mengubah cara pandangnya tentang dunia.
5. Rahasia Kue Pelangi
Di sebuah kota kecil yang tenang, ada sebuah toko roti bernama “Roti Pelangi” yang sangat terkenal. Toko ini dimiliki oleh seorang wanita tua bernama Nenek Lila. Setiap hari, orang-orang dari berbagai penjuru datang ke toko tersebut untuk membeli kue-kue lezat yang dibuat oleh Nenek Lila. Namun, ada satu kue yang paling istimewa, yaitu Kue Pelangi yang hanya dibuat pada hari-hari tertentu.
Seorang anak bernama Tina sangat penasaran dengan Kue Pelangi tersebut. Tina sering membantu Nenek Lila di toko roti dan selalu ingin tahu rahasia di balik kelezatan Kue Pelangi. “Nenek, mengapa Kue Pelangi hanya dibuat pada hari tertentu?” tanya Tina suatu hari. Nenek Lila tersenyum misterius dan berkata, “Karena kue ini membutuhkan bahan-bahan istimewa yang hanya bisa ditemukan di tempat tertentu.”
Suatu hari, ketika sedang membantu membersihkan toko, Tina menemukan sebuah peta tua yang tersimpan di laci dapur. Peta itu menunjukkan lokasi sebuah tempat bernama “Lembah Pelangi.” Dengan rasa ingin tahu yang tinggi, Tina memutuskan untuk mencari tahu tentang tempat tersebut dan berharap bisa menemukan rahasia Kue Pelangi.
Pada akhir pekan, Tina memutuskan untuk pergi ke Lembah Pelangi. Ia berjalan melewati hutan dan sungai, mengikuti petunjuk di peta. Setelah perjalanan yang cukup panjang, akhirnya Tina tiba di Lembah Pelangi yang ternyata penuh dengan bunga-bunga berwarna-warni dan air terjun yang indah. Di tengah lembah, terdapat pohon besar yang mengeluarkan aroma harum.
Tina mendekati pohon tersebut dan menemukan bahwa pohon itu menghasilkan buah-buahan berwarna pelangi. “Ini pasti bahan istimewa yang digunakan Nenek Lila untuk membuat Kue Pelangi,” pikir Tina sambil memetik beberapa buah. Setelah itu, Tina segera kembali ke kota dengan membawa buah-buahan tersebut.
Ketika tiba di toko roti, Tina menceritakan petualangannya kepada Nenek Lila. Nenek Lila tersenyum bangga dan berkata, “Kamu telah menemukan rahasia Kue Pelangi, Tina. Buah-buahan dari Lembah Pelangi adalah kunci kelezatan kue ini.” Dengan bantuan Nenek Lila, Tina belajar cara membuat Kue Pelangi menggunakan buah-buahan tersebut.
Sejak saat itu, Tina menjadi ahli dalam membuat Kue Pelangi dan membantu Nenek Lila di toko roti. Ia merasa sangat bangga bisa meneruskan tradisi istimewa ini dan berbagi kelezatan Kue Pelangi kepada semua orang. Petualangannya mengajarkan Tina bahwa keingintahuan dan keberanian bisa membawa kita menemukan hal-hal yang luar biasa.
6. Rahasia Bintang Laut
Di sebuah desa nelayan yang terletak di tepi pantai, hiduplah seorang anak laki-laki bernama Dika. Dika sangat suka bermain di pantai dan mengumpulkan kerang-kerang yang ditemukan di sana. Suatu hari, ketika sedang berjalan-jalan di pantai, Dika menemukan seekor bintang laut yang terdampar di tepi pantai. Bintang laut itu terlihat lemah dan tidak bisa bergerak.
Dika merasa kasihan melihat bintang laut tersebut dan memutuskan untuk menolongnya. Ia dengan hati-hati mengangkat bintang laut itu dan membawanya ke dalam air. Setelah beberapa saat, bintang laut itu mulai bergerak dan berenang kembali ke laut. “Terima kasih telah menolongku,” kata bintang laut itu dengan suara lembut. Dika terkejut mendengar bintang laut itu bisa berbicara.
“Aku adalah bintang laut ajaib yang dapat berbicara,” jelas bintang laut itu. “Sebagai tanda terima kasih, aku akan memberitahumu sebuah rahasia.” Bintang laut itu kemudian mengajak Dika untuk mengikuti ke dalam laut. Dengan sedikit ragu namun penuh rasa ingin tahu, Dika mengikuti bintang laut ke dalam air.
Di dalam laut, Dika melihat pemandangan yang sangat indah. Ada terumbu karang berwarna-warni dan ikan-ikan yang berenang di sekelilingnya. “Wow, laut ini sangat indah,” kata Dika dengan takjub. Bintang laut itu kemudian menunjukkan sebuah gua kecil di dasar laut yang tersembunyi oleh bebatuan.
Di dalam gua, Dika menemukan sebuah harta karun berisi perhiasan dan benda-benda berharga lainnya. “Ini adalah harta karun yang telah lama hilang,” kata bintang laut itu. “Kamu bebas mengambil sebagian darinya sebagai hadiah.” Dika merasa senang namun juga bingung. Ia tahu bahwa harta karun ini sangat berharga, tetapi ia juga tahu bahwa tidak boleh serakah.
Dika memutuskan untuk mengambil hanya beberapa permata kecil sebagai kenang-kenangan. “Terima kasih, Bintang Laut,” kata Dika dengan tulus. Setelah itu, Dika mengucapkan selamat tinggal kepada bintang laut dan kembali ke pantai. Petualangan di bawah laut itu menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi Dika.
Setelah kembali ke desa, Dika berbagi cerita tentang petualangannya di bawah laut kepada teman-temannya. Mereka sangat terkesan mendengar cerita tersebut dan memuji keberanian Dika. Dika belajar bahwa membantu makhluk lain bisa membawa kebahagiaan dan petualangan yang menakjubkan. Sejak saat itu, Dika selalu menjaga laut dan semua makhluk yang tinggal di dalamnya.
7. Kupu-kupu Emas
Di sebuah desa yang dikelilingi oleh ladang bunga, hiduplah seorang anak perempuan bernama Mia. Mia sangat menyukai kupu-kupu dan senang menghabiskan waktu di ladang bunga untuk melihat kupu-kupu berterbangan. Suatu hari, ketika sedang berjalan-jalan, Mia melihat seekor kupu-kupu emas yang sangat cantik terbang melewatinya. “Wow, kupu-kupu itu sangat indah,” pikir Mia dengan penuh kekaguman.
Mia mencoba mengikuti kupu-kupu emas tersebut untuk melihat ke mana ia pergi. Kupu-kupu itu terbang menuju sebuah hutan kecil di pinggir desa. Mia dengan hati-hati mengikuti kupu-kupu itu ke dalam hutan. Di tengah hutan, Mia menemukan sebuah taman tersembunyi yang penuh dengan bunga-bunga berwarna cerah dan kupu-kupu dari berbagai jenis.
Kupu-kupu emas itu hinggap di sebuah bunga besar di tengah taman. Ketika Mia mendekat, tiba-tiba kupu-kupu itu berubah menjadi seorang peri kecil yang cantik. “Selamat datang di Taman Ajaib, Mia,” kata peri tersebut dengan suara lembut. Mia terkejut namun juga senang bertemu dengan peri kupu-kupu. “Aku adalah Peri Kupu-kupu, penjaga taman ini. Karena kamu telah menemukan taman ini, kamu berhak mendapatkan satu permintaan.”
Mia berpikir sejenak tentang permintaan apa yang ingin ia ajukan. Setelah beberapa saat, Mia berkata, “Aku ingin semua orang di desaku bisa merasakan kebahagiaan dan keindahan seperti yang ada di taman ini.” Peri Kupu-kupu tersenyum dan mengangguk setuju. “Permintaanmu sangat baik, Mia. Aku akan memberimu benih bunga ajaib yang bisa kamu tanam di desa.”
Peri Kupu-kupu memberikan sebuah kantong kecil berisi benih bunga ajaib kepada Mia. “Tanamlah benih ini di taman desa, dan bunga-bunga ajaib akan tumbuh membawa kebahagiaan,” kata peri tersebut. Mia mengucapkan terima kasih dan kembali ke desa dengan membawa benih ajaib.
Setibanya di desa, Mia segera menanam benih tersebut di taman desa. Dalam beberapa hari, bunga-bunga ajaib mulai tumbuh dan mekar, memancarkan keindahan dan aroma yang menyenangkan. Semua orang di desa merasa senang dan damai, serta sering berkumpul di taman untuk menikmati kebersamaan.
Permintaan Mia telah membawa kebahagiaan bagi seluruh desa, dan ia merasa sangat bangga bisa berbuat baik untuk orang lain. Sejak saat itu, Mia selalu menjaga taman bunga dan mengajarkan kepada semua orang tentang pentingnya berbagi kebahagiaan dan keindahan. Taman ajaib tersebut menjadi simbol cinta dan persahabatan bagi semua orang di desa.
8. Raja Hutan yang Bijaksana
Di sebuah hutan yang rimbun, hiduplah berbagai macam binatang yang hidup berdampingan dengan damai. Di tengah hutan terdapat sebuah pohon besar yang menjadi tempat tinggal Raja Hutan, yaitu seekor singa tua yang bijaksana bernama Leo. Semua binatang di hutan sangat menghormati Raja Leo karena kebijaksanaannya dan keadilan yang selalu ia tegakkan.
Suatu hari, hutan menghadapi masalah besar. Sungai yang menjadi sumber air bagi semua binatang mulai mengering. Semua binatang panik dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. “Kita harus mencari tahu mengapa sungai ini mengering,” kata Raja Leo kepada para binatang yang berkumpul di sekitar pohon besar. “Aku akan mengirim beberapa binatang untuk mencari tahu penyebabnya.”
Setelah berdiskusi, Raja Leo memutuskan untuk mengirim Kiki si kancil, Tito si burung hantu, dan Mimi si monyet untuk menyelidiki penyebab sungai mengering. Ketiga binatang tersebut dengan segera berangkat ke hulu sungai untuk mencari tahu apa yang terjadi.
Di perjalanan, mereka menemukan bahwa aliran sungai terhalang oleh batu besar yang jatuh dari tebing. “Ini penyebabnya,” kata Kiki sambil melihat batu besar yang menghalangi aliran air. “Kita harus mencari cara untuk mengeluarkan batu ini,” tambah Tito. Mereka bertiga kemudian bekerja sama dengan binatang lain untuk mengangkat batu tersebut dan mengembalikan aliran sungai.
Setelah bekerja keras, akhirnya mereka berhasil mengeluarkan batu tersebut dan air kembali mengalir dengan deras. “Hore, kita berhasil!” seru Mimi dengan gembira. Semua binatang merasa senang dan berterima kasih kepada Kiki, Tito, dan Mimi atas usaha mereka menyelamatkan hutan.
Ketika kembali ke Raja Leo, mereka menceritakan semua yang telah terjadi. Raja Leo merasa sangat bangga dan berterima kasih kepada mereka. “Kalian telah menunjukkan kerja sama dan keberanian yang luar biasa,” kata Raja Leo. “Hutan ini akan selalu aman jika kita saling membantu satu sama lain.”
Sejak saat itu, semua binatang di hutan semakin kompak dan saling membantu dalam menjaga lingkungan mereka. Raja Leo tetap menjadi pemimpin yang bijaksana, dan hutan menjadi tempat yang damai dan penuh kebahagiaan. Semua binatang belajar bahwa dengan kerja sama dan persatuan, mereka bisa mengatasi segala rintangan yang menghadang.
Ciri-ciri Cerpen Sastra Anak

Nah, teman-teman juga perlu untuk mengetahui karakteristik pada cerpen sastra anak. Berikut adalah ciri khasnya.
1. Bahasa Sederhana
Cerpen sastra anak ditulis dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Kalimat-kalimatnya cenderung pendek dan menggunakan kosakata yang sesuai dengan usia anak-anak, sehingga memudahkan mereka dalam mengikuti alur cerita.
2. Tema yang Relevan
Tema dalam cerpen sastra anak sering kali berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, seperti persahabatan, keluarga, petualangan, serta nilai-nilai moral seperti kejujuran dan keberanian. Tema-tema ini relevan dan dekat dengan dunia anak-anak, sehingga lebih mudah dipahami dan dihayati.
3. Karakter yang Menarik
Tokoh-tokoh dalam cerpen sastra anak biasanya digambarkan dengan karakteristik yang menarik dan mudah dikenali. Mereka bisa berupa anak-anak, hewan, atau makhluk fantasi yang dapat menggugah imajinasi anak-anak.
4. Alur Cerita Sederhana
Cerpen sastra anak memiliki alur cerita yang sederhana dengan konflik dan resolusi yang mudah dipahami. Cerita-cerita ini cenderung memiliki awal, tengah, dan akhir yang jelas, sehingga anak-anak dapat mengikuti perkembangan cerita dengan mudah.
5. Pesan Moral
Salah satu ciri khas cerpen sastra anak adalah adanya pesan moral atau pelajaran yang ingin disampaikan. Pesan ini sering kali tersirat dalam cerita, memberikan anak-anak pemahaman tentang nilai-nilai positif yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Akhir Kata
Mungkin hanya itu saja yang bisa kami sampaikan terkait contoh cerpen sastra anak beserta ciri-cirinya. Semoga artikel ini bermanfaat dan terimakasih.