Halo sobat Greenbook! Pada pembahasan kali ini kami akan memberikan Anda informasi lengkap terkait cara menulis biografi, Penasaran seperti apa pembahasannya? yuk simak selengkapnya dibawah ini!
Read More | Cara Layout Buku
Daftar Isi
TogglePengertian Biografi
Definisi biografi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online adalah catatan kehidupan seseorang yang dicatat oleh individu lain. Biasanya, istilah biografi ini menjadi subjek pembelajaran dalam mata pelajaran bahasa Indonesia serta menjadi fokus studi bagi mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia.
Biografi juga dapat diinterpretasikan sebagai penulisan yang mengulas tentang narasi kehidupan individu lain yang memiliki dampak signifikan. Dalam narasi riwayat hidup tersebut, juga diuraikan perjalanan seorang tokoh yang dicatat oleh pihak lain.
Tokoh yang disusun dalam sebuah biografi umumnya adalah individu yang dianggap berpengaruh atau minimal memiliki dampak signifikan terhadap negara atau kehidupan banyak orang, yang mampu memberikan motivasi melalui kisah perjalanan hidupnya.
Tentu saja sebelum masuk kepembahasan utama yaitu cara menulis biografi, kita harus mengetahui pengertian dari biografi itu seperti apa.
Secara umum, biografi disusun dalam bentuk tulisan. Namun, biografi juga bisa ditemukan dalam format lain, seperti media visual atau bahkan rekaman. Hal ini dikarenakan biografi biasanya mencerminkan peristiwa dan kondisi kehidupan seseorang. Meskipun begitu, yang sering diangkat dalam biografi adalah kisah lengkap tentang tokoh sejarah atau tokoh publik, termasuk profil kehidupan sehari-hari mereka.
Penulisan dalam biografi biasanya menggunakan sudut pandang orang ketiga dan cenderung lebih formal serta objektif jika dibandingkan dengan autobiografi.
Ciri-ciri Biografi
Untuk mengidentifikasi perbedaan antara biografi dengan jenis tulisan atau karya sastra lainnya, penting bagi Anda untuk memahami karakteristik khusus yang melekat pada sebuah biografi.
Dengan memahami karakteristik ini, Anda akan dapat dengan jelas memahami esensi serta tujuan dari biografi yang sedang Anda susun. Dibawah ini terdapat beberapa ciri khas yang membedakan sebuah biografi.
1. Memiliki Struktur Baku
Biografi ini disusun dengan struktur yang resmi meskipun dalam konteksnya menggambarkan suatu subjek. Isi yang terdapat dalam biografi ini mengisahkan tentang kehidupan seorang tokoh yang menginspirasi pembacanya. Sehingga, biografi ini memiliki dampak positif pada pembaca dan sebagainya.
Biasanya, penulisan biografi ini menggunakan Bahasa Indonesia yang formal dan standar. Oleh karena itu, penggunaan bahasa dalam biografi ini menjadi ciri khas yang membedakannya dari karya sastra lainnya, termasuk cerpen fiksi.
Tak hanya itu, narasi atau cerita yang digarap oleh pengarang dalam sebuah biografi adalah relasi yang sesungguhnya, berasal dari fakta nyata, dan diperoleh dari informasi pribadi hingga kisah yang diberikan oleh individu terdekat atau individu yang memiliki keterkaitan dengan sosok tersebut.
2. Isi Tulisan
Ciri-ciri atau tanda khas yang memisahkan biografi dari jenis sastra lain adalah substansi teksnya. Dalam biografi, isi tulisannya merincikan kisah kehidupan individu mulai dari kelahirannya, masa kecil, pendidikan hingga pencapaian tertingginya, dinamika kehidupan keluarganya, percintaannya, dan sejumlah peristiwa lainnya.
Cerita kehidupan ini dihimpun dan dikumpulkan, lalu diceritakan sebagai fakta nyata. Ini adalah yang membedakan biografi dari karya sastra fiksi seperti novel atau cerpen yang mungkin menggambarkan kehidupan tokoh tetapi bersifat fiksi, hasil kreasi, atau bersifat khayalan.
Penulisan biografi bertujuan untuk meriwayatkan perjalanan hidup seseorang yang sebenarnya, didasarkan pada pengalaman hidup tokoh tersebut, dengan kisah yang diperkuat oleh cerita dari individu yang terlibat dalam kehidupannya dan juga didukung oleh bukti yang sah atau bukti autentik lainnya.
3. Gaya Penulisan
Selanjutnya, terdapat beberapa karakteristik atau tanda khas dalam gaya penulisan yang ditemukan dalam sebuah biografi. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahasa yang dipergunakan dalam sebuah biografi adalah bahasa formal.
Oleh karena itu, dapat diambil kesimpulan bahwa gaya penulisan dalam sebuah biografi seringkali bersifat kaku atau sesuai dengan norma bahasa yang berlaku.
Namun, penting untuk diingat bahwa hal ini dapat bervariasi tergantung pada tokoh yang menjadi subjek dari biografi tersebut. Apabila subjek tersebut adalah seorang yang sangat dihormati, seperti seorang pahlawan nasional, maka penggunaan bahasa atau gaya penulisan yang digunakan akan cenderung tetap formal.
Berbeda halnya jika subjek biografi tersebut bukanlah seorang pahlawan atau tokoh yang sangat dihormati, tetapi tetap memiliki dampak positif dalam sejarah atau karya yang menginspirasi banyak orang, gaya penulisan dalam biografi tersebut bisa menjadi lebih santai dan lebih dekat.
Biasanya, dalam penulisan biografi dengan gaya yang lebih santai, terasa adanya interaksi langsung dengan pembaca melalui penggunaan sapaan-sapaan seperti “kalian,” “kita,” “kami,” dan sejenisnya.
4. Berisi Tentang Motivasi
Ciri terakhir yang membedakan biografi dari karya sastra lain adalah pesan yang ingin disampaikan dalamnya. Meskipun karya sastra lainnya biasanya mengandung amanat atau pesan yang berisi hikmah dan pelajaran, biografi juga mengikuti prinsip yang serupa. Akan tetapi, fokus biografi adalah pada konten yang bertujuan untuk menginspirasi pembacanya.
Diharapkan bahwa pembaca bahkan dapat mengambil inspirasi atau mengikuti jejak, bahkan melakukan hal yang lebih baik daripada tokoh yang diceritakan dalam cerita atau kisah tersebut.
Oleh karena itu, dalam biografi sering ditemukan kata-kata motivasi atau mutiara, baik yang berasal dari penulis atau yang diciptakan oleh tokoh itu sendiri.
Tujuan motivasi yang terkandung dalam biografi ini adalah agar pembaca dapat meniru sikap, perbuatan, karya, pengaruh positif tokoh tersebut terhadap masyarakat dan kehidupan orang lain, dan aspek positif lainnya yang diceritakan tentang tokoh tersebut.
Selain itu, biasanya biografi juga berperan sebagai pemicu semangat bagi pembacanya agar selalu berusaha dan tidak mudah menyerah, seperti yang dicontohkan oleh tokoh dalam cerita tersebut.
Struktur Biografi
Cara Menulis Biografi – Struktur biografi adalah sebauh susunan dari biografi. Struktur ini terbagi menjadi 3 bagian, yaitu orientasi, peristiwa atau masalah, dan reorientasi.
1. Orientasi
Orientasi dalam struktur biografi merupakan komponen awal yang terdapat dalam sebuah biografi. Bagian ini berfungsi untuk mengenalkan tokoh yang diceritakan dalam biografi tersebut dengan jelas.
Selain itu, orientasi juga berfungsi sebagai pengantar yang bertujuan membuka teks atau tulisan biografi tersebut.Setelah bagian pendahuluan, penulis akan melanjutkan dengan menceritakan kisah hidup tokoh yang menjadi fokus dalam biografi tersebut.
Ini dimulai dengan menyediakan informasi dasar tentang tokoh tersebut, seperti identitasnya, latar belakang keluarganya, dan aspek-aspek lain yang relevan. Pada bagian ini, informasi harus disajikan dengan sangat terperinci dan dengan urutan yang sistematis.
Penyampaian informasi yang terperinci dan terstruktur dalam bagian orientasi biografi ini akan membantu pembaca untuk memahami dengan lebih baik informasi yang disampaikan dan mengerti tujuan dari penulisan biografi tersebut.
2. Peristiwa dan Masalah
Struktur kedua dalam penulisan biografi adalah bagian yang membahas peristiwa atau tantangan yang dihadapi. Bagian ini menjadi titik awal penulisan biografi, di mana peristiwa dan tantangan yang dihadapi tokoh menjadi fokus utama.
Biasanya, di bagian ini, kita akan mengeksplorasi riwayat hidup tokoh beserta peristiwa yang telah dialaminya, yang kemudian akan membawa kita pada permasalahan yang dapat menginspirasi pembaca.
Permasalahan ini memiliki peran sentral dalam teks biografi, dengan tujuan agar pembaca dapat mengambil inspirasi dari permasalahan yang dihadapi tokoh dan menjadikannya sebagai motivasi pribadi.
Peristiwa atau tantangan yang dijelaskan dalam bagian ini mungkin berhubungan dengan situasi paling sulit yang pernah dialami oleh tokoh tersebut, serta bagaimana tokoh tersebut berhasil menemukan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Oleh karena itu, bagian ini memiliki karakteristik yang unik dan mampu membangkitkan motivasi bagi pembaca.
3. Reorientasi
Bagian terakhir dari struktur biografi ialah segmen penutup atau reorientasi. Penutup ini merupakan akhir dari rangkaian proses penulisan yang dimulai dari bagian orientasi hingga peristiwa serta masalah yang dialami oleh tokoh yang sedang dibahas.
Di dalam bagian reorientasi, umumnya juga mencakup pandangan atau pendapat penulis mengenai kisah tokoh yang sedang diceritakan.
Penulisan bagian reorientasi ini bersifat opsional, sehingga bisa ada atau tidak ada tergantung pada keperluan yang diinginkan oleh penulis dalam konteks biografi tersebut.
Hal ini dikarenakan reorientasi biasanya berupa pandangan pribadi penulis, yang dalam beberapa kasus dapat menimbulkan risiko ketidakselarasan dalam penulisan dan sejenisnya.
Cara Menulis Biografi
Berikut adalah panduan langkah demi langkah tentang cara menulis biografi dengan kualitas dan mudah dipahami:
1. Pilih Tokoh atau Subjek
Pilih tokoh atau subjek biografi Anda. Ini bisa berupa tokoh terkenal, ilmuwan, seniman, atau bahkan anggota keluarga Anda. Pastikan subjek yang Anda pilih memiliki kehidupan yang menarik dan relevan untuk audiens yang Anda targetkan.
2. Penelitian yang Mendalam
Lakukan penelitian yang mendalam tentang subjek Anda. Baca buku-buku, artikel, wawancara, atau sumber lain yang relevan untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang kehidupan dan prestasi subjek. Catat informasi yang relevan dan penting.
3. Rencanakan Struktur Biografi
Cara Menulis Biografi – Rencanakan struktur biografi Anda. Biasanya, biografi memiliki struktur awal (orientasi), narasi utama (peristiwa-peristiwa dalam hidup subjek), dan akhir (reorientasi). Pastikan untuk merinci bab-bab atau bagian-bagian kunci.
4. Tulis dengan Narasi yang Menarik
Mulailah menulis dengan narasi yang menarik. Gunakan bahasa yang mengalir dan jelas. Mulailah dengan pengantar yang kuat yang menarik perhatian pembaca. Gambarkan kehidupan awal subjek dan bagaimana mereka berkembang.
5. Fokus pada Peristiwa Kunci
Fokus pada peristiwa kunci dalam kehidupan subjek. Jelaskan peristiwa-peristiwa penting seperti kelahiran, pendidikan, karir, pencapaian, dan peristiwa pribadi yang memengaruhi mereka. Buat hubungan logis antara satu peristiwa dengan yang lain.
6. Bawa Emosi dan Insight
Cara Menulis Biografi – Selipkan emosi dan pemahaman pribadi Anda dalam cerita. Jelaskan bagaimana peristiwa-peristiwa tersebut memengaruhi subjek secara emosional dan intelektual. Ini akan membuat biografi lebih pribadi dan kuat.
7. Sertakan Kutipan dan Fakta
Sertakan kutipan dari subjek, teman, atau tokoh terkenal lainnya yang relevan dengan cerita. Fakta-fakta penting harus didukung oleh referensi yang akurat.
8. Akhiri dengan Reorientasi (Opsional)
Bagian reorientasi adalah opsional. Ini adalah tempat Anda bisa menyampaikan pandangan atau pemahaman Anda tentang kehidupan subjek atau bagaimana mereka memengaruhi dunia. Pastikan opini Anda didasarkan pada bukti yang telah Anda presentasikan.
9. Revisi dan Edit
Revisi dan edit secara teliti. Periksa tata bahasa, ejaan, dan kesalahan lainnya. Pastikan narasi Anda mengalir dengan baik dan menggambarkan subjek secara akurat.
10. Publikasikan atau Bagikan
Cara Menulis Biografi – Setelah Anda selesai, pertimbangkan untuk mempublikasikan biografi Anda di berbagai platform seperti buku, blog, atau situs web. Bagikan kisah ini dengan audiens yang Anda targetkan.
Unsur Kebahasaan Biografi
Konten selanjutnya, selain kerangka, mencakup unsur bahasa. Dalam konteks biografi, unsur bahasa mencakup elemen-elemen seperti kata penghubung, kata-kata yang disebutkan sebelumnya, peristiwa, waktu, lokasi, dan aspek lainnya.
1. Kata Hubung
Cara Menulis Biografi – Penggunaan kata hubung dalam penulisan biografi adalah aspek yang perlu dikuasai oleh penulis. Kata-kata hubung ini memiliki peran yang penting dalam menghubungkan kata-kata satu dengan yang lainnya, sehingga membentuk kalimat yang pada akhirnya akan membentuk paragraf.
Sekumpulan paragraf yang saling terhubung ini akan membentuk sebuah karya sastra yang akhirnya menjadi sebuah biografi.
Proses ini memerlukan penggunaan kata-kata hubung sebagai pengikat atau penyambung kalimat. Bentuk-bentuk kata hubung ini dapat diidentifikasi dengan contoh kata seperti; “dan,” “kemudian,” “tetapi,” dan sejenisnya.
2. Rujukan Kata
Cara Menulis Biografi – Elemen bahasa kedua yang ada dalam sebuah biografi adalah penggunaan rujukan kata. Rujukan kata ini berguna untuk mengacu kepada kata yang telah disebutkan sebelumnya. Biasanya terdapat beberapa model rujukan kata yang digunakan, seperti rujukan kata benda, rujukan kata tempat, atau bahkan rujukan kata orang.
Contoh rujukan kata benda meliputi kata-kata seperti ini, itu, atau yang tersebut. Sementara rujukan kata tempat bisa berupa di sini, di situ, di sana, dan sejenisnya. Sedangkan rujukan kata orang mencakup kata-kata seperti dia, beliau, mereka, dan lain sebagainya.
3. Peristiwa Waktu dan Tempat
Komponen berikut dalam aspek kebahasaan adalah peristiwa waktu dan lokasi yang berfungsi untuk menunjukkan kejadian atau peristiwa tertentu yang pernah dialami oleh tokoh.
Peristiwa tersebut pasti merupakan pengalaman yang sangat berkesan bagi tokoh tersebut, bahkan bagi sebagian besar orang.
4. Kata Kerja
Elemen bahasa terakhir adalah kata kerja atau yang dikenal sebagai verba. Kata kerja ini dapat dijelaskan sebagai sekelompok kata yang menceritakan perjalanan hidup tokoh yang dicatat dalam sebuah biografi.
Contoh Biografi
Cara Menulis Biografi – Dibawah ini kami paparkan beberapa contoh biografi yang bisa Anda jadikan referensi!
- Mahatma Gandhi:Mohandas Karamchand Gandhi, yang lebih dikenal sebagai Mahatma Gandhi, adalah seorang pemimpin kemerdekaan India yang dikenal karena pendekatannya yang non-kekerasan dalam perjuangan melawan penjajah Inggris. Dia lahir pada 2 Oktober 1869, di Porbandar, India, dan menghabiskan sebagian besar hidupnya memperjuangkan kemerdekaan India dari kekuasaan kolonial. Gandhi dikenal karena aksi moganya seperti “Mars ke Lautan” dan “Penolakan Garam.”
- Marie Curie:Marie Curie adalah seorang ilmuwan Polandia yang dikenal karena penelitiannya dalam bidang radiasi dan fisika nuklir. Dia lahir pada 7 November 1867, di Warsawa, Polandia, dan menjadi wanita pertama yang meraih dua Hadiah Nobel, satu dalam fisika (1903) dan satu dalam kimia (1911). Karyanya dalam ilmu pengetahuan telah memberikan kontribusi besar bagi perkembangan pengetahuan manusia tentang sifat atom dan radiasi.
- Nelson Mandela:Nelson Mandela adalah seorang pemimpin anti-apartheid dan presiden pertama Afrika Selatan yang terpilih secara demokratis. Dia lahir pada 18 Juli 1918, di Mvezo, Afrika Selatan. Mandela dijatuhi hukuman penjara selama 27 tahun oleh rezim apartheid, tetapi kemudian dibebaskan dan memimpin negara menuju perdamaian dan rekonsiliasi. Ia mendapatkan Penghargaan Nobel Perdamaian pada tahun 1993.
- Cleopatra:Cleopatra VII adalah seorang ratu dari Dinasti Ptolemaic di Mesir kuno. Dia lahir pada sekitar tahun 69 SM dan memerintah Mesir selama 21 tahun. Cleopatra terkenal karena hubungannya dengan Julius Caesar dan Mark Antony, serta kontribusinya dalam mempertahankan kerajaannya melawan kekuatan Romawi. Kisahnya yang penuh intrik dan kecantikan membuatnya menjadi salah satu tokoh paling terkenal dalam sejarah.
- Leonardo da Vinci:Leonardo da Vinci adalah seorang polimatik Italia yang dikenal sebagai salah satu tokoh paling kreatif dalam sejarah. Dia lahir pada 15 April 1452, di Vinci, Italia, dan menguasai berbagai bidang, termasuk seni, ilmu pengetahuan, matematika, dan teknik. Karya seni terkenalnya termasuk lukisan Mona Lisa dan The Last Supper. Leonardo juga membuat banyak catatan ilmiah tentang berbagai subjek, menjadikannya salah satu pemikir terhebat dalam sejarah umat manusia.
Tujuan Pembuatan Biografi
Cara Menulis Biografi – Tujuan pembuatan biografi adalah untuk merekam dan menggambarkan kehidupan seseorang secara komprehensif. Beberapa tujuan utama pembuatan biografi adalah sebagai berikut:
- Mengabadikan Sejarah Hidup: Biografi bertujuan untuk mencatat dan mengabadikan sejarah hidup seseorang, termasuk detail tentang kelahiran, masa kecil, pendidikan, karier, pencapaian, dan pengalaman hidupnya. Ini membantu mewariskan pengetahuan tentang individu tersebut kepada generasi yang akan datang.
- Inspirasi dan Motivasi: Biografi sering digunakan sebagai sumber inspirasi dan motivasi. Cerita-cerita tentang keberhasilan dan ketekunan seseorang dalam mengatasi rintangan dapat memberikan dorongan semangat kepada pembaca untuk meraih tujuan mereka sendiri.
- Pemahaman Individu: Biografi membantu pembaca memahami karakter, nilai, kelemahan, dan kekuatan individu yang digambarkan. Ini memberikan wawasan yang lebih dalam tentang pemikiran dan tindakan seseorang.
- Menyampaikan Nilai dan Pesan: Banyak biografi mengandung pesan moral atau nilai-nilai yang ingin disampaikan oleh penulis atau individu yang menjadi subjek biografi. Ini dapat berfungsi sebagai sarana pendidikan dan refleksi.
- Penelitian dan Referensi: Biografi sering digunakan sebagai sumber informasi dan referensi untuk penelitian sejarah, literatur, atau studi akademis lainnya. Mereka menyediakan data yang dapat diverifikasi tentang kehidupan individu tertentu.
- Penghormatan dan Pengakuan: Menulis biografi dapat menjadi cara menghormati dan mengakui pencapaian dan kontribusi seseorang terhadap masyarakat atau dunia.
- Rekam Jejak Karier: Dalam konteks profesional, biografi sering digunakan untuk merinci pencapaian dan prestasi seseorang dalam karier mereka. Ini dapat membantu membangun reputasi dan kredibilitas.
- Hiburan: Beberapa biografi ditulis untuk hiburan. Mereka bisa berfungsi sebagai bacaan yang menarik dan menghibur ketika mereka menggambarkan perjalanan hidup yang luar biasa atau mengungkap cerita yang dramatis.
- Penelitian Psikologis: Bagi ilmuwan dan psikolog, biografi dapat digunakan untuk memahami perkembangan psikologis individu, memeriksa faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan mereka, dan menganalisis dampak pengalaman hidup mereka pada kepribadian mereka.
Kesimpulan
Mungkin itu saja yang bisa kami sampaikan, semoga dengan membaca artikel ini bisa menambah pemahaman kita semua. Terimakasih telah membaca!